Kamis, 18 Maret 2010
Mozilla Firefox vs. Internet Explorer: Which is Safer?
I am safer browsing in Mozilla’s Firefox browser than I am in Microsoft’s Internet Explorer. I firmly believe this to be the case. Yes, that’s right, Firefox is safer than IE.
In the same vein as my series earlier this year on Windows vs. OS X vs. Linux security, let’s explore how I came to this subjective opinion. • Lower profile target. One of the main reasons I’m more willing to trust my data security to my OS X (Mac) system is that they have a smaller market share than Windows does. This sounds peculiar to many people who aren’t familiar with security, but in the dangerous world that is the Internet, keeping a low profile can be an important aspect of staying secure.
The reason for this, quite simply, is that our attackers, by and large, write their attack code to market share, for all the same reasons that legitimate software developers most often deliver their Windows products before their Mac or Linux ones.
Now, I’m fully aware that Firefox continues to make strides in this area and is constantly gaining market share, so this argument may well eventually fail. I’m confident, though, that by then I’ll have other, lower profile choices available. • Configurability. This is a tough one to judge. Like many Microsoft features, IE has a quite rich set of security features that can be configured to suit the user’s needs. Firefox, by comparison, is more simplistic in its security configuration choices. There’s a strong argument to be made for each approach.
IE manages its security via “zones”—Internet, Local intranet, Trusted sites, and Restricted sites. Within each zone, the user has a rich set of configuration options where authorizations can be fine-tuned. For example, Internet sites can be set to default to disallowing browser scripting, ActiveX, Flash, and other dangerous content. That’s the good news.
The bad news in all of these rich features is that a) by default, far too much untrustworthy content is allowed (e.g., JavaScript) and that b) the sheer vastness of the features will scare most users out of doing any substantive fine-tuning to protect themselves.
Firefox, on the other hand, is much simpler – but quite possibly too much so. JavaScript, for example, can be enabled or disabled (along with setting a half dozen or so JavaScript capabilities) for all or no sites. It’s nice that turning off dangerous features like this can be quickly turned on and off. It’s so simple that anyone could (and should!) experiment with it. But I want a little bit more flexibility than this.
Qualitative score: IE gets a B+ while Firefox gets a B-.
Rabu, 17 Maret 2010
Habibie, Bacharuddin Jusuf
Sosok Manusia Multidimensional
Mantan Presiden RI Ketiga, Si Jenius ilmuwan konstruksi pesawat terbang, ini selalu menjadi berita hangat . Pada masa emas kejayaan dengan segudang jabatan diemban, dialah manusia paling multidimensional di Indonesia. Ia manusia cerdas ajaib yang sempat menghadirkan selaksa harapan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri ini.
Agak aneh, memang, anak bangsa yang satu ini. Dia hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia dia 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Presiden RI ke-2 Soeharto
Itulah sosok dan kilas balik singkat perjalanan hidup B.J. Habibie, lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini. Dia penuh kontroversi dan merupakan sosok manusia paling multidimensional di Indonesia. Begitu banyak kawan-kawannya dan nyaris segitu banyak pula orang yang tak setuju dengan sepakterjang tokoh industri pesawat terbang kelas dunia yang memperoleh berbagai penghargaan, salah satunya paling berkelas adalah Theodhore van Karman Award, yang dianugerahkan oleh International Council for Aeronautical Sciences) pada pertemuan tahunan dan konggres ke-18 ICAs yang diselenggarakan di Beijing, China tahun 1992 dari Pemerintah China.
Ketika dia mendirikan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan didaulat menjadi Ketua Umum, misalnya, sebagai antitesa berdiri pula Forum Demokrasi (Fordem) pimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang populis dan egaliter serta inklusif. ICMI, yang dalam perjalanan selanjutnya praktis menjadi kekuatan politik Habibie, oleh Gus Dur dituding sebagai sektarian karena itu kurang bagus untuk masa depan sebuah bangsa yang majemuk seperti Indonesia.
Ketika pada 10 Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 “Gatotkoco” kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra terbaik bangsa yang bergabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia), dia diserang pelaku ekonomi lain bahwa yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah beras bukan “mainan” pesawat terbang.
Pemikiran ekonomi makro Habibie yang terkenal dengan Habibienomics, dihadirkan oleh lingkarannya sebagai counter pemikiran lain seperti Widjojonomics (yang sesungguhnya merupakan Soehartonomic). Ketika Habibie berhasil melakukan imbal-beli pesawat terbang “Tetuko” CN-235 dengan beras ketan itam Thailand, dia diledekin, pesawat terbangnya hanya sekelas ketan itam.
Dan kontroversi paling hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor Timur, satu propinsi termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah payah oleh rezim Soeharto. Siapapun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka termasuk rakyat Timor Timur, sehingga ketika jajak pendapat dilakukan pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggul mutlak.
Dan kontroversi paling hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor-Timur (Tim-Tim), asatu propinsi termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah-payah oleh Rezim Soeharto. Siapaun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka termasuk rakyat Tim-Tim. Sehingga ketika jajak pendapat dilakukan pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggulk merdeka.
Masalah Tim-Tim, salah-satu yang dianggap menjadi penyebab penolakan pidato pertanggungjawaban Habibie dalam Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999. Pemilu terbaik paling demokratis setelah Pemilu tahun 1955. penolakan ini membuat BJ, Habibie tidak bersedia maju sebagai kandidat calon presiden (Capres).
Kjetika Habibie menjabat presiden hampir tidak ada hari tanpa demontrasi. Demontrasi itu mendesak Habibie merepon tuntutan reformasi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti kebebasan pers, kebebasan berpolitik, kebebasan rekrutmen politik, kebebasan berserikat dan mendirikan partai politik, mebebasan berusaha, dan berbagai kebebasan lainnya. Namun kendati Habibie merespon tuntutan reformasi itu, tetap saja pemerintahannya dianggap merupakan kelanjutan Orde Baru . Pemerintahannya yang berusia 518 hari hanya dianggap sebagai pemerintahan transisi.
Keinginan Habibi mengakselerasi pembangunan sesungguhnya sudah dimulainya di Industri pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat “berawal dari akhir dan berakhir diawal.”
Empat tahapan alih tehnologi itu, pertama, memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi ituh dari industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA Spanyol. Kedua, memproduksi pesawat terbang secara bersama- sama, hasilnya adalah “Tetuko” CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama antara aqual antara IPTN dengan Casa Spanyol.
Ketiga, mengintegrasikan seluruh tehnologi dan sistem konstruksi pesawat terbang yang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi sesuatu yang sama sekali didesain baru, hasilnya adalah “Gatotkoco” N-250 berkapasitas 50-60 pemumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-by-wire.
Keempat, memproduksi pesawat terbang berdasarkan hasil riset kembali dari awal, yang diproyeksikan bernama N 2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.
Empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat didefinisikan “bermula dari akhir dan berakhir di awal,” memang sukar dipahami pikiran awam. Habibie dianggap hanyut dengan angan-angan teknologinya yang tidak memenuhi kebutuhan dasar tehnologi Indonesia, yang ternyata nenbuat sepeda saja secara utuh belum sampai.
Pemerintah orde baru sangat memanjakan program empat tahapan alih tehnologi Habibie dengan menempatkan berbagai proyeknya sebagai industri strategis yang menyedot banyak dana. Satu diantaranya, yang paling spetakuler, adalah IPTN, yang memerlukan subsidi.
Ketika masa reformasi, IMF mencantumkan dalam LOI (Letter Of Intent), bahwa pemerintah Indonesia tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada IPTN, (Perusahaan ini kemudian menjadi IPTD). Otomatis perusahaan yang sudah menyusun program produksi baru, terpaksa merumahkan dan mem-PHK- 6000 karyawannya.
Lalu, dalam kesempatan deklarasi pendirian Masyarakat Ilmuwan dan Tehnologi Indonesia (MITI), Habibie menyebut hancurnya IPTN adalah ulah IMF yang menghambat Pemerintah RI membantu pengembangan pesawat terbang dengan mencantumkan klausal pencabutan subsidi dalam Letter Of Intent (LOI).
Nasionalisme
Istri adalah alasan utama Habibie untuk bolak-balik tinggal di Jerman. Pendamping hidup sekaligus teman suka dan duka yang sudah dikenal anak-anak umur 14 tahun, dr Hasri Ainun Habibie. Putri keempat H. Mohammad Besari itu disebut terbaring menjalani perawatan di sebuah rumahsakit di Jerman. Habibie ingin untuk selalu harus bisa mendampingi istri, dan harapnya istri juga akan sealu bisa mendampinginya. Menurut tim dokter yang menanganinya, Hasri Ainun belum dibenarkan tinggal atau berkunjung kedaerah tropis karena kelembabannya tinggi. Karena itu, tim dokter merekomendasikan untuk tinggal di Jerman sampai sehat secara tuntas.
Kendati demikian, kepulangan ke tanah air Habibie agaknya hanya karena dia ingin dikenang sebagai manusia yang baik. “Mungkin saat ini tak disadari. Tapi bisa jadi, berguna satu saat kelak, bila saya sudah tiada nanti," tutur lelaki itu, lirih,’ demikian tulis Liputan6.com. Adalah stasiun TV SCTV ini, dikenal sangat dekat dengan Habibie, yang pada 2 Juli 2002 menyiarkan langsung dari Jerman kesaksian Habibie dalam kasus pelanggaran HAM berat Timtim untuk kebutuhan persidangan di Pengadilan Ad Hoc HAM Jakarta Pusat.
Habibie menyebutkan presiden itu bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan.
Menurutnya status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi.
This story begins with Once Upon A Time, because the best stories do, of course.
So, Once Upon A Time, and imagine if you can, a steep sided valley cluttered with giant, spiky green pine trees and thick, green grass that reaches to the top of your socks so that when you run, you have to bring your knees up high, like running through water. Wildflowers spread their sweet heady perfume along the gentle breezes and bees hum musically to themselves as they cheerily collect flower pollen.
So, Once Upon A Time, and imagine if you can, a steep sided valley cluttered with giant, spiky green pine trees and thick, green grass that reaches to the top of your socks so that when you run, you have to bring your knees up high, like running through water. Wildflowers spread their sweet heady perfume along the gentle breezes and bees hum musically to themselves as they cheerily collect flower pollen.
Cerita islami
Ada seorang pemuda yang bertaqwa, namun sangat lugu. Ketika dia belajar pada seorang Syaikh beberapa lama dan telah tiba kelulusannya, sang Syaikh menasehatinya beserta teman-temannya, “kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya seorang ‘alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, maka tiada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Bawalah selalu ketaqwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.
Pemuda itu kemudian pergi menemui ibunya untuk bertanya, “Ibu, apakah pekerjaan ayahku dahulu?” dengan bergetar ibunya menjawab, “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Sipemuda ini terus mendesak agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun karena terus didesak, akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara, dengan nada jengkel dia berkata, “Ayahmu itu dulu seorang pencuri.”
Pemuda itu berkata, “Guruku memerintahkan kami –murid-muridnya- agar bekerja dengan pekerjaan ayahnya dan dengan ketaqwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjan tersebut.” Ibunya menyela, “wahai anakku, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketaqwaan?” kemudian anaknya yang begitu polos menjawab, “Ya, begitulah kata guruku.”
Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang tentang pencuri dan belajar bagaimana para pencuri melakukan aksinya. Saatnya kini ia beraksi. Kemudian dia mulai menyiapkan alat-alat untuk mencuri. Selepas shalat isya’, dia menunggu sampai semua orang tidur. Setelah saatnya tepat, dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, sebagaimana perintah gurunya.
Dia memulai aksinya dengan membidik rumah tetangganya. Ketika hendak memasuki rumah itu, dia ingat pesan gurunya agar selalu bertaqwa. Padahal mengganggu tetangga adalah tindakan yang tidak termasuk taqwa. Akhirnya, ia pergi meninggalkan rumah tetangganya itu. Ia melewati rumah lain yang dia tahu bahwa itu milik anak yatim. Dia berkata pada dirinya, “ini rumah anak yatim, Allah memperingatkan kita agar tidak memakan harta anak yatim.”
Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang kebetulan tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah maklum bahwa pedagang ini memiliki harta yang lebih dari cukup. “ha, disini, ‘batinnya. Pemuda itu kemudian mulai beraksi. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang telah disiapkan setelah berhasil membukanya, ternyata rumah itu besar dan banyak kamarnya. Dia mengelilingi seluruh ruangannya, hingga ia menemukan tempat penyimpanan harta. Dia mendapati sebuah kotak besar dan membukanya. Didapatinya emas, perak, dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk segera mengambilnya, lalu dia berkata pelan, “eh, jangan. Guruku berpesan agar aku selalu bertaqwa. Tapi, barangkali si pedagang pemilik harta ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.
Dia mengambil buku-buku catatan di situ lalu menyalakan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dihitungnya semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya.
Kemudian dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Ketika menoleh kejendela, dilihatnya fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri, “ingat, bertaqwalah kepada Allah! Kau harus melaksanakan sholat subuh!” kemudian dia menuju ruangan tengah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan sholat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan sholat. Istrinya bertanya, ‘apa ini?” Suaminya menjawab, “Aku juga tidak tahu.” Lalu dia menghampiri orang yang sedang sholat itu, “Hai, kurang ajar, siapa kau ini?” Si pencuri berkata, “Sholat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu lalu kita sholat berjama’ah. Anda tuan rumah, maka anda yang berhak menjadi imam.”
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata, si tuan rumah menuruti perintahnya. Tetapi ia tidak tahu, bagaimana dia bisa sholat. Selesai sholat dia bertanya, “sekarang katakan, siapa kamu dan apa urusanmu?” dia menjawab, “saya ini pencuri.”
“lalu apa yang kamu lakukan dengan buku-buku catatanku itu?” tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab, “aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan, yang ternyata sudah selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak.”
Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terkejut dan heran. Lalu dia berkata, “Heh, apa urusanmu sebenarnya. Apa kamu ini orang gila?” Mulailah si pencuri itu bercerita sejak dari awal. Setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya, mengetahui ketepatan dan kepandaiannya dalam menghitung, kejujuran kata-katanya, dan mengetahui manfaat zakat, kemudian dia menemui istri dan putrinya.
Setelah beberapa waktu mereka berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, dan berkata, “bagaimana sekiranya engkau aku nikahkan dengan putriku? Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan akutanku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. ‘ Ia menjawab, “Aku setuju.”
Di pagi hari itu pula pemilik rumah itu memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya dengan pemuda pencuri itu.
Pemuda itu kemudian pergi menemui ibunya untuk bertanya, “Ibu, apakah pekerjaan ayahku dahulu?” dengan bergetar ibunya menjawab, “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Sipemuda ini terus mendesak agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun karena terus didesak, akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara, dengan nada jengkel dia berkata, “Ayahmu itu dulu seorang pencuri.”
Pemuda itu berkata, “Guruku memerintahkan kami –murid-muridnya- agar bekerja dengan pekerjaan ayahnya dan dengan ketaqwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjan tersebut.” Ibunya menyela, “wahai anakku, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketaqwaan?” kemudian anaknya yang begitu polos menjawab, “Ya, begitulah kata guruku.”
Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang tentang pencuri dan belajar bagaimana para pencuri melakukan aksinya. Saatnya kini ia beraksi. Kemudian dia mulai menyiapkan alat-alat untuk mencuri. Selepas shalat isya’, dia menunggu sampai semua orang tidur. Setelah saatnya tepat, dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, sebagaimana perintah gurunya.
Dia memulai aksinya dengan membidik rumah tetangganya. Ketika hendak memasuki rumah itu, dia ingat pesan gurunya agar selalu bertaqwa. Padahal mengganggu tetangga adalah tindakan yang tidak termasuk taqwa. Akhirnya, ia pergi meninggalkan rumah tetangganya itu. Ia melewati rumah lain yang dia tahu bahwa itu milik anak yatim. Dia berkata pada dirinya, “ini rumah anak yatim, Allah memperingatkan kita agar tidak memakan harta anak yatim.”
Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang kebetulan tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah maklum bahwa pedagang ini memiliki harta yang lebih dari cukup. “ha, disini, ‘batinnya. Pemuda itu kemudian mulai beraksi. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang telah disiapkan setelah berhasil membukanya, ternyata rumah itu besar dan banyak kamarnya. Dia mengelilingi seluruh ruangannya, hingga ia menemukan tempat penyimpanan harta. Dia mendapati sebuah kotak besar dan membukanya. Didapatinya emas, perak, dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk segera mengambilnya, lalu dia berkata pelan, “eh, jangan. Guruku berpesan agar aku selalu bertaqwa. Tapi, barangkali si pedagang pemilik harta ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.
Dia mengambil buku-buku catatan di situ lalu menyalakan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dihitungnya semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya.
Kemudian dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Ketika menoleh kejendela, dilihatnya fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri, “ingat, bertaqwalah kepada Allah! Kau harus melaksanakan sholat subuh!” kemudian dia menuju ruangan tengah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan sholat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan sholat. Istrinya bertanya, ‘apa ini?” Suaminya menjawab, “Aku juga tidak tahu.” Lalu dia menghampiri orang yang sedang sholat itu, “Hai, kurang ajar, siapa kau ini?” Si pencuri berkata, “Sholat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu lalu kita sholat berjama’ah. Anda tuan rumah, maka anda yang berhak menjadi imam.”
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata, si tuan rumah menuruti perintahnya. Tetapi ia tidak tahu, bagaimana dia bisa sholat. Selesai sholat dia bertanya, “sekarang katakan, siapa kamu dan apa urusanmu?” dia menjawab, “saya ini pencuri.”
“lalu apa yang kamu lakukan dengan buku-buku catatanku itu?” tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab, “aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan, yang ternyata sudah selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak.”
Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terkejut dan heran. Lalu dia berkata, “Heh, apa urusanmu sebenarnya. Apa kamu ini orang gila?” Mulailah si pencuri itu bercerita sejak dari awal. Setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya, mengetahui ketepatan dan kepandaiannya dalam menghitung, kejujuran kata-katanya, dan mengetahui manfaat zakat, kemudian dia menemui istri dan putrinya.
Setelah beberapa waktu mereka berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, dan berkata, “bagaimana sekiranya engkau aku nikahkan dengan putriku? Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan akutanku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. ‘ Ia menjawab, “Aku setuju.”
Di pagi hari itu pula pemilik rumah itu memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya dengan pemuda pencuri itu.
Label:
cerita pendek
Sabtu, 27 Februari 2010
Kisah Menyentuh Seorang Ibu Tua & Anaknya
Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si Anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si Ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai", kata si Anak.
Ada perasaan sedih di hati si Anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si Ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata, "Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang. Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Mungkin cerita di atas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita di atas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis, dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. Kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita di atas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, di saat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si Anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si Ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai", kata si Anak.
Ada perasaan sedih di hati si Anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si Ibu, dengan tatapan penuh kasih berkata, "Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang. Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Mungkin cerita di atas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita di atas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis, dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. Kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita di atas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, di saat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Tetap Bersyukur, Meski Doa tak Terkabulkan
Banyak orang yang terpuruk dalam kesedihan yang panjang karena kegagalan, karena keinginan dan doa-doanya tidak terkabul.
Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena kegagalan tersebut dirasakan sebagai kegetiran hidup yang sudah tidak kuat untuk dihadapi sehingga lompat dari gedung yang tinggi, narkoba, mabok-mabokan dsb.
Kitaa pernah sedih yang luar biasa karena gagal menggapai impian dan merasa do’a-doa kita tidak dikabulkan Tuhan?
Bisa jadi Tuhan sayang dengan kita dan Tuhan mempunyai rencana lain. Tapi kita tidak tahu rencana Tuhan sampai kita mengetahuinya…
Berikut ini kisah Frank Slazak yang bisa diambil sebagai pelajaran:
*******
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot.
Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center
Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?
Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih. “ Tuhan, biarlah diriku yang terpilih karena itu adalah anugerah yang terbesar dalam hiduku!” , begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe.
Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?
Aku berpaling pada ayahku. Dan katanya: “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? 73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak… dan menewaskan semua penumpang.
Saat itulah aku menangis, dan perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang…yang ada adalah perasaan yang sangat bahagia dan tersanjung…bahwa Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.
Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena kegagalan tersebut dirasakan sebagai kegetiran hidup yang sudah tidak kuat untuk dihadapi sehingga lompat dari gedung yang tinggi, narkoba, mabok-mabokan dsb.
Kitaa pernah sedih yang luar biasa karena gagal menggapai impian dan merasa do’a-doa kita tidak dikabulkan Tuhan?
Bisa jadi Tuhan sayang dengan kita dan Tuhan mempunyai rencana lain. Tapi kita tidak tahu rencana Tuhan sampai kita mengetahuinya…
Berikut ini kisah Frank Slazak yang bisa diambil sebagai pelajaran:
*******
Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot.
Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center
Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?
Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih. “ Tuhan, biarlah diriku yang terpilih karena itu adalah anugerah yang terbesar dalam hiduku!” , begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe.
Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?
Aku berpaling pada ayahku. Dan katanya: “Semua terjadi karena suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? 73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak… dan menewaskan semua penumpang.
Saat itulah aku menangis, dan perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang…yang ada adalah perasaan yang sangat bahagia dan tersanjung…bahwa Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.
Senin, 08 Februari 2010
Contoh karya tulis
contoh karya tulis
LAPORAN KEGIATAN
STUDI KENAL ALAM dan LINGKUNGAN (SKAL) YOGYAKARTA 2009
Oleh :
1. Ahmad Syamsu R. (XI IPA 3 / 03)
2. Elvin Haris A. (XI IPA 3 / 08)
3. Muh. Fuad Hasan (XI IPA 3 / 24)
4. Fadrik Aziz F. (XI IPS I / 15)
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
Jalan Letjend Suprapto nomor 58 Kediri telepon (0354) 687876
Tahun 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) Tahun 2009 ini disusun dalam rangka persyaratan mengikuti ujian Semester II. Karya tulis ini disahkan di Kediri, April 2009.
Menyetujui,
Pembimbing
Moh. Marzuqi, S. Pd
Mengetahui,
Kepala MAN Kota Kediri 3
Drs. H. ABU AMAN
NIP 150 110 401
MOTTO
- Ilmu tidaklah datang melalui satu arah, tetapi datangnya dari arah manapun yang disukainya.
- Sebaik-baik anak adalah anak yang mendo’akan kedua orang diwaktu mereka masih hidup dan sesudah meninggal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt., karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini. Adapun laporan kegiatan yang kami susun ini berjudul “Laporan Kegiatan SKAL Yogyakarta tahun 2009”.
Berdasarkan judul di atas, kami berusaha menyajikan sebuah laporan kegiatan mengenai obyek kunjungan SKAL Jogjakarta MAN Kota Kediri 3. Adapun laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas SKAL Yogyakarta 2008/2009.
Untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta inayah-Nya.
2. Bapak Drs. Abu Aman, selaku kepala MAN Kota Kediri 3.
3. Bapak Marzuqi, selaku wali kelas XI IPA 3 .
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan kegiatan ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi kesempurnaan laporan kegiatan ini, namun kami sebagai manusia biasa tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan kami ini. Akhir kata, semoga laporan kegiatan kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kediri, 13 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Motto iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Kajian 1
1.4 Manfaat Kajian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi dalam SKAL 2009
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Implikasi / Saran - Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SKAL singkatan dari Studi Kenal Alam dan Lingkungan yang ditujukan agar siswa dapat melakukan pengamatan dari dekat dan mengetahui informasi tentang objek-objek wisata dan pendidikan yang dikunjungi. Hal ini juga dilakukan oleh siswa MAN Kota Kediri 3, khususnya anak-anak kelas XI yang dilakukan sesuai program kerja OSIS.
Untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan berbagai warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai peninggalan budaya. Serta dapat melakukan pelaporan hasil kunjungan sebagai bentuk cinta tanah air dengan berbagai budaya bangsanya. Selain itu, kami dapat melihat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kegiatan SKAL 2009 ini, kami melakukan kunjungan wisata ke berbagai tempat di Jogjakarta, yaitu, Pantai Parang Tritis, UGM (Universitas Gajah Mada), Candi Borobudur, Bakpia Pathok, dan Malioboro.Untuk itulah karya tulis ini dibuat sebagai bentuk pemantapan dan pemahaman akan budaya bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.2 Bagaimana gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.3 Bagaimana prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010?
1.3 Tujuan Kajian
1.3.1 Mengetahui objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.2 mengetahui gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.3 Mengetahui prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
1.3 Manfaat Kajian
1.4.1 Menambah informasi tentang objek-objek yang ada di Jogjakarta bagi penulis dan para pembaca.
1.4.2 Mempelajari kembali objek-objek tujuan SKAL yang telah dikunjungi penulis.
1.4.3 Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009
Dalam SKAL 2009 ini pihak sekolah merencanakan berapa objek studi. Yang mana objek-objek tersebut terbagi dalam tiga tujuan SKAL. Perinciannya adalah sebagai berikut :
a) Pulau Bali
Objek yang dikunjungi di Pulau Bali antara lain : Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bajra Sandi, Monumen GWK, Pure Ulu Watu, Museum Bali, JOGER, pasar Sukowati, dan Pure Tanah Lot.
b) Daerah Istimewa Yigyakarta
Objek yang dikunjungi antara lain : Pantai Parang Tritis, UGM, Candi Borobudur, Sentra Bakpia Pathok dan Malioboro.
c) Kediri
Objek yang dikunjungi antara lain : Makam Bung Karno,
Untuk penulisan karya tulis ini, penulis memfokuskan pada objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikunjungi oleh penulis. Untuk penjelasan gambaran umum objek-objek yang dikunjungi akan diperinci dalam subbab-subbab berikut.
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.2.1 Parang Tritis
Parang Tritis terletak sekitar 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Di samping itu, di kawasan ini cukup banyak tersedia fasilitas penginapan dan rumah makan, kolam renang, pemandian, dan bumi perkemahan. Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena ombaknya yang tidak bersahabat, pengunjung masih bias menikmati waktu santai sambil menunggang kuda menyusuri pantai ataupun menumpang bendi.
Di pingir pantai juga terdapat banyak warung kecil yang menyajikan kelapa muda segar (harganya sekitar Rp 1500 per buah). Setelah puas menimati debur ombak dan desir angina di pantai Parang Tritis, pengunjung dapat meneruskan wisata ke beberapa objek wisata supranatural maupun lmiah yang ada di kawasan ini.
Legenda setempat mengatakan bahwa pantai Parang Tritis merupakan tempat berdirinya istana Kanjeng Ratu Kidul ang menguasai alam gaib Laut Selatan. Trlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, pantai Parang Tritis tetap merupakan tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, apalagi di kompleks tersebut terdapat banyak objek wisata menarik, antara lain, Parangwedang, Pantai Parangkusumo, Dataran tinggi Gambirowati, Goa Langse, dan makam Syeh Belu-Belu.
2.2.2 Universitas Gajah Mada
Universitas Gajah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, Universitas Gajah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas Pembina di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gajah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gajah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Jogjakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gajah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau prodi (program studi). Kegiatan Universitas Gajah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
· Sejarah UGM
Gedung SMT Kotabaru, 24 Januari1946, kelihatan dipenuhi pengunjung. Mereka adalah orang-oranng yang berkomitmen tinggi terhadap peningkatan martabat mansia Indonesia. Di antara mereka terlihat Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Pof. Dr. Prijono, Mr. Soenarjo, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran, dan Dr. Soeharto. Mereka bermaksud mendirikan Balai Perguruan Tinggi Swasta di Jogjakarta. Dalam pertemuan itu, Mr. Soenarjo menegaskan bahwa di Jakarta, NICA sudah mendirikan universitas. Bangsa Indonesia tidak boleh gagal mendirikan universitas. “Lebih-lebih sekarang, pada waktu, pembangunan, waktu kita butuhkan bermacam-macam ilmu pengetahuan,” tambah Mr. Soenarjo.
Pertemuan diatas di ikuti oleh beberap pertemuan berikutnya, salah satunya adalah pertemuan di gedung KNI Malioboro, tanggal 3 Maret 1946. Dalam pertemuan ini, di umumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, yang terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.
Dengan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, maka pada tahun 1946 terdapat dua perguruan tinggi di Jogjakarta, yakni Sekolah Tinggi Teknik yang berdiri tanggal 17 Pebruari 1946. Sekolah Tinggi Teknik ini merupakan usaha penghidupan kembali Sekolah Tinggi Teknik Bandung, yang terpaksa ditutup karena perang antara Indonesia dan tentara sekutu, di antara para pemimpinnya, Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Itulah sebabnya, mahasiswa fakultas teknik Bandung dapat melanjutkan pendidikannya dan menempuh ujian insinyur di Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta.
Setelah penyerbuan Belanda ke Jogjakarta, 19 Desember 1948, kedua perguruan tinggi di atas terpaksa ditutup. Para dosen dan mahasiswanya memilih berjuang menentang Belanda daripada melanjutkan proses belajar-mengajar. Tetapi, peralatan kuliah masih dipelihara dengan baik oleh para mahasiswanya.
Pada saat berdirinya, menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1949, UGM mempunyai enam fakultas, yaitu :
· Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti)
· Fakultas Kedokteran (di dalamnya term,asuk bagian Farmasi, Kedokteran Gigi, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan Ilmu Hayat)
· Fakultas Pertanian (di dalamnya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan)
· Fakultas Kedokteran Hewan
· Fakultas Hukum (di dalamnya ada Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Tatanegara, Ekonomi, dan Sosiologi)
· Fakultas Sastra dan Filsafat (di dalamnya ada Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra)
Pada saat peresmian berdirinya UGM, Prof. Dr. M. Sardi ditetapkan sebagai presiden UGM. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Mengenai yang terakhir ini, kepengurusannya terdiri dari Ketua Kehormatan adalah Sultan Hamengku Buwono IX, sedangkan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, wakil ketua dan anggota. Ini menimbulkan pendapat bahwa ketika UGM lahir, ia memang telah siap untuk meneruskan perjuangan, yaitu meningkatkan martabat manusia Indonesia.
· Visi dan Misi UGM
Visi
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.
Misi
Misi Umum : Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset.
Misi Khusus : Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berkelas dunia, beridentitas kerakyatan serta membangun sosio-budaya Indonesia. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik (Good University Governance).
2.2.3 Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Jogjakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
· Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (budhara) di mana di lereng-lerengnya terdapat teras-teras. Selain itu, terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan, kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah, nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain, yaitu bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara, dan beduhur artinya “tinggi”, atau dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi, maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar tahun 824 M. bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu hampir setengah abad.
· Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu, tersebar di semua tingkat-tingkatnya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau “nafsu rendah”. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Khammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan ini disisihkan, sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya, oleh para peneliti dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni alam atas dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini, patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas balustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh, dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa berlubang-lubang yang ditutup, seperti dalam kurungan. Dari luar, patung-patung itu masih tampak samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit, yang dibatasi dinding-dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan system interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
2.2.4 Bakpia Pathok
Makanan bakpia bagi masyarakat Jogjakarta memang sudah tidak asing lagi. Makanan khas ini memang lezat dan cocok untuk oleh-oleh dari Jogjakarta. Makanan ini banyak terdapat di kawasan Pathok, yang berjarak satu kilometer dari Malioboro.
Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari jalan Pathok nomor 75 yang hingga kini tetap bertahan dan bernama Bakpia Pathok 75. Seiring waktu, bermunculab Bakpia Pathok 25, 21, 555, dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya kita harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-rumah bakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat, keju, bahkan durian.
Bagi para wisatawan, bakpia ini selalu menjadi oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sebab, selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Untuk satu kotak rata-ratanya harganya Rp 10.000 s.d. Rp 15.000. Bahan baku bakpia ini antara lain, kacang hijau, terigu, gula pasir, minyak Delvico, dan sedikit garam setelah dimasak. Terigu sebagai kulit terluar dan kacang hijau sebagai isinya.
2.2.5 Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
Menilik arti dari SKAL, dapat penulis simpulkan oriantasinya adalah siswa bisa mengenal lingkungannya. Termasuk didalamnya adalah budaya dan keanekaragaman masyarakat di suatu lingkungan. Oleh karena itulah pemilihan objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan tepat mengingat Yogyakarta adalah kota budaya dan kota pelajar.
Namun begitu masih terdapat kelemahan-kelemahan yang cukup mendasar. Diantara kelemahan itu ialah fasilitas di beberapa objek studi masih kurang mendukung. Koordinasi antara panitia dan peserta masih kurang sehingga sering terjadi kemoloran jadwal. Dan masalah waktu yang dirasa kurang oleh beberapa peserta. Karena beberapa hal itulah untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010 perlu ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari objek-objek yang dikunjungi pada SKAL tahun 2009 ini mempunyai banyak sejarah yang sangat bagus sekali dan juga sangat menarik untuk dipelajari. Dan objek-objek yang dipilih sudah tepat karena didalamnya terdapat ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita sebagai pelajar-pelajar Indonesia sekaligus untuk mengenalkan alam di Indonesia sendiri yang luas wilayahnya dan juga kaya akan kebudayaan kepada masyarakat. Seperti Candi Borobudur mempunyai sejarah yang kuat pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia waktu lampau dan pada masa kini berperan sebagai penarik wisatawan asing untuk dating kae Indonesia. Dan Universitas Gajah Mada di Yogyakarta yang menjadi cikal-bakal pendidikan dan universitas di Indonesia dan juga sebagai pencetak generasi penerus bangsa yang berilmu pada saat ini. Serta Malioboro yang terkenal dengan kerajinan khas Jogja yang dijajakkan sepanjang jalan malioboro. Sekaligus Pantai Parang Tritis yang terkenal dengan keindahan pemandangan pantainya. Dengan begitu kita tidak akan lupa bahwa di bumi Indonesia terdapat banyak budaya dan tempat-tempat bersejarah. Objek-objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009 kebanyakan tempat bersejarah yang terkenal di daerah Bali, Yogyakarta, dan Kediri. Dan di Yogyakarta sendiri terdapat 5 tempat tujuan SKAL yaitu Pantai Parang Tritis, Universitas Gajah Mada (UGM), Malioboro, serta Candi Borobudur. Dan kelima objek tersebut dapat mewakli keanekaragaman alam di Indonesia yang tak terhitung jumlahnya.
3.2 Saran-saran
3.2.1 Diharapkan pada program SKAL 2010, objek studi tidak hanya di Jateng dan Bali. Kalau bisa di luar objek studi tsb.
3.2.2 Diharapkan pada kegiatan SKAL 2010 pada saat di objek studi siswa dari pihak guru diadakan observasi tentang wilayah tersebut agar siswa tidak kebinggungan.
LAPORAN KEGIATAN
STUDI KENAL ALAM dan LINGKUNGAN (SKAL) YOGYAKARTA 2009
Oleh :
1. Ahmad Syamsu R. (XI IPA 3 / 03)
2. Elvin Haris A. (XI IPA 3 / 08)
3. Muh. Fuad Hasan (XI IPA 3 / 24)
4. Fadrik Aziz F. (XI IPS I / 15)
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
Jalan Letjend Suprapto nomor 58 Kediri telepon (0354) 687876
Tahun 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) Tahun 2009 ini disusun dalam rangka persyaratan mengikuti ujian Semester II. Karya tulis ini disahkan di Kediri, April 2009.
Menyetujui,
Pembimbing
Moh. Marzuqi, S. Pd
Mengetahui,
Kepala MAN Kota Kediri 3
Drs. H. ABU AMAN
NIP 150 110 401
MOTTO
- Ilmu tidaklah datang melalui satu arah, tetapi datangnya dari arah manapun yang disukainya.
- Sebaik-baik anak adalah anak yang mendo’akan kedua orang diwaktu mereka masih hidup dan sesudah meninggal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt., karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini. Adapun laporan kegiatan yang kami susun ini berjudul “Laporan Kegiatan SKAL Yogyakarta tahun 2009”.
Berdasarkan judul di atas, kami berusaha menyajikan sebuah laporan kegiatan mengenai obyek kunjungan SKAL Jogjakarta MAN Kota Kediri 3. Adapun laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas SKAL Yogyakarta 2008/2009.
Untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta inayah-Nya.
2. Bapak Drs. Abu Aman, selaku kepala MAN Kota Kediri 3.
3. Bapak Marzuqi, selaku wali kelas XI IPA 3 .
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan kegiatan ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi kesempurnaan laporan kegiatan ini, namun kami sebagai manusia biasa tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan kami ini. Akhir kata, semoga laporan kegiatan kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kediri, 13 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Motto iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Kajian 1
1.4 Manfaat Kajian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi dalam SKAL 2009
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Implikasi / Saran - Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SKAL singkatan dari Studi Kenal Alam dan Lingkungan yang ditujukan agar siswa dapat melakukan pengamatan dari dekat dan mengetahui informasi tentang objek-objek wisata dan pendidikan yang dikunjungi. Hal ini juga dilakukan oleh siswa MAN Kota Kediri 3, khususnya anak-anak kelas XI yang dilakukan sesuai program kerja OSIS.
Untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan berbagai warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai peninggalan budaya. Serta dapat melakukan pelaporan hasil kunjungan sebagai bentuk cinta tanah air dengan berbagai budaya bangsanya. Selain itu, kami dapat melihat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kegiatan SKAL 2009 ini, kami melakukan kunjungan wisata ke berbagai tempat di Jogjakarta, yaitu, Pantai Parang Tritis, UGM (Universitas Gajah Mada), Candi Borobudur, Bakpia Pathok, dan Malioboro.Untuk itulah karya tulis ini dibuat sebagai bentuk pemantapan dan pemahaman akan budaya bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.2 Bagaimana gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.3 Bagaimana prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010?
1.3 Tujuan Kajian
1.3.1 Mengetahui objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.2 mengetahui gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.3 Mengetahui prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
1.3 Manfaat Kajian
1.4.1 Menambah informasi tentang objek-objek yang ada di Jogjakarta bagi penulis dan para pembaca.
1.4.2 Mempelajari kembali objek-objek tujuan SKAL yang telah dikunjungi penulis.
1.4.3 Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009
Dalam SKAL 2009 ini pihak sekolah merencanakan berapa objek studi. Yang mana objek-objek tersebut terbagi dalam tiga tujuan SKAL. Perinciannya adalah sebagai berikut :
a) Pulau Bali
Objek yang dikunjungi di Pulau Bali antara lain : Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bajra Sandi, Monumen GWK, Pure Ulu Watu, Museum Bali, JOGER, pasar Sukowati, dan Pure Tanah Lot.
b) Daerah Istimewa Yigyakarta
Objek yang dikunjungi antara lain : Pantai Parang Tritis, UGM, Candi Borobudur, Sentra Bakpia Pathok dan Malioboro.
c) Kediri
Objek yang dikunjungi antara lain : Makam Bung Karno,
Untuk penulisan karya tulis ini, penulis memfokuskan pada objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikunjungi oleh penulis. Untuk penjelasan gambaran umum objek-objek yang dikunjungi akan diperinci dalam subbab-subbab berikut.
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.2.1 Parang Tritis
Parang Tritis terletak sekitar 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Di samping itu, di kawasan ini cukup banyak tersedia fasilitas penginapan dan rumah makan, kolam renang, pemandian, dan bumi perkemahan. Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena ombaknya yang tidak bersahabat, pengunjung masih bias menikmati waktu santai sambil menunggang kuda menyusuri pantai ataupun menumpang bendi.
Di pingir pantai juga terdapat banyak warung kecil yang menyajikan kelapa muda segar (harganya sekitar Rp 1500 per buah). Setelah puas menimati debur ombak dan desir angina di pantai Parang Tritis, pengunjung dapat meneruskan wisata ke beberapa objek wisata supranatural maupun lmiah yang ada di kawasan ini.
Legenda setempat mengatakan bahwa pantai Parang Tritis merupakan tempat berdirinya istana Kanjeng Ratu Kidul ang menguasai alam gaib Laut Selatan. Trlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, pantai Parang Tritis tetap merupakan tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, apalagi di kompleks tersebut terdapat banyak objek wisata menarik, antara lain, Parangwedang, Pantai Parangkusumo, Dataran tinggi Gambirowati, Goa Langse, dan makam Syeh Belu-Belu.
2.2.2 Universitas Gajah Mada
Universitas Gajah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, Universitas Gajah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas Pembina di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gajah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gajah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Jogjakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gajah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau prodi (program studi). Kegiatan Universitas Gajah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
· Sejarah UGM
Gedung SMT Kotabaru, 24 Januari1946, kelihatan dipenuhi pengunjung. Mereka adalah orang-oranng yang berkomitmen tinggi terhadap peningkatan martabat mansia Indonesia. Di antara mereka terlihat Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Pof. Dr. Prijono, Mr. Soenarjo, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran, dan Dr. Soeharto. Mereka bermaksud mendirikan Balai Perguruan Tinggi Swasta di Jogjakarta. Dalam pertemuan itu, Mr. Soenarjo menegaskan bahwa di Jakarta, NICA sudah mendirikan universitas. Bangsa Indonesia tidak boleh gagal mendirikan universitas. “Lebih-lebih sekarang, pada waktu, pembangunan, waktu kita butuhkan bermacam-macam ilmu pengetahuan,” tambah Mr. Soenarjo.
Pertemuan diatas di ikuti oleh beberap pertemuan berikutnya, salah satunya adalah pertemuan di gedung KNI Malioboro, tanggal 3 Maret 1946. Dalam pertemuan ini, di umumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, yang terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.
Dengan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, maka pada tahun 1946 terdapat dua perguruan tinggi di Jogjakarta, yakni Sekolah Tinggi Teknik yang berdiri tanggal 17 Pebruari 1946. Sekolah Tinggi Teknik ini merupakan usaha penghidupan kembali Sekolah Tinggi Teknik Bandung, yang terpaksa ditutup karena perang antara Indonesia dan tentara sekutu, di antara para pemimpinnya, Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Itulah sebabnya, mahasiswa fakultas teknik Bandung dapat melanjutkan pendidikannya dan menempuh ujian insinyur di Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta.
Setelah penyerbuan Belanda ke Jogjakarta, 19 Desember 1948, kedua perguruan tinggi di atas terpaksa ditutup. Para dosen dan mahasiswanya memilih berjuang menentang Belanda daripada melanjutkan proses belajar-mengajar. Tetapi, peralatan kuliah masih dipelihara dengan baik oleh para mahasiswanya.
Pada saat berdirinya, menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1949, UGM mempunyai enam fakultas, yaitu :
· Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti)
· Fakultas Kedokteran (di dalamnya term,asuk bagian Farmasi, Kedokteran Gigi, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan Ilmu Hayat)
· Fakultas Pertanian (di dalamnya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan)
· Fakultas Kedokteran Hewan
· Fakultas Hukum (di dalamnya ada Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Tatanegara, Ekonomi, dan Sosiologi)
· Fakultas Sastra dan Filsafat (di dalamnya ada Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra)
Pada saat peresmian berdirinya UGM, Prof. Dr. M. Sardi ditetapkan sebagai presiden UGM. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Mengenai yang terakhir ini, kepengurusannya terdiri dari Ketua Kehormatan adalah Sultan Hamengku Buwono IX, sedangkan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, wakil ketua dan anggota. Ini menimbulkan pendapat bahwa ketika UGM lahir, ia memang telah siap untuk meneruskan perjuangan, yaitu meningkatkan martabat manusia Indonesia.
· Visi dan Misi UGM
Visi
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.
Misi
Misi Umum : Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset.
Misi Khusus : Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berkelas dunia, beridentitas kerakyatan serta membangun sosio-budaya Indonesia. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik (Good University Governance).
2.2.3 Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Jogjakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
· Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (budhara) di mana di lereng-lerengnya terdapat teras-teras. Selain itu, terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan, kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah, nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain, yaitu bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara, dan beduhur artinya “tinggi”, atau dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi, maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar tahun 824 M. bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu hampir setengah abad.
· Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu, tersebar di semua tingkat-tingkatnya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau “nafsu rendah”. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Khammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan ini disisihkan, sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya, oleh para peneliti dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni alam atas dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini, patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas balustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh, dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa berlubang-lubang yang ditutup, seperti dalam kurungan. Dari luar, patung-patung itu masih tampak samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit, yang dibatasi dinding-dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan system interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
2.2.4 Bakpia Pathok
Makanan bakpia bagi masyarakat Jogjakarta memang sudah tidak asing lagi. Makanan khas ini memang lezat dan cocok untuk oleh-oleh dari Jogjakarta. Makanan ini banyak terdapat di kawasan Pathok, yang berjarak satu kilometer dari Malioboro.
Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari jalan Pathok nomor 75 yang hingga kini tetap bertahan dan bernama Bakpia Pathok 75. Seiring waktu, bermunculab Bakpia Pathok 25, 21, 555, dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya kita harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-rumah bakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat, keju, bahkan durian.
Bagi para wisatawan, bakpia ini selalu menjadi oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sebab, selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Untuk satu kotak rata-ratanya harganya Rp 10.000 s.d. Rp 15.000. Bahan baku bakpia ini antara lain, kacang hijau, terigu, gula pasir, minyak Delvico, dan sedikit garam setelah dimasak. Terigu sebagai kulit terluar dan kacang hijau sebagai isinya.
2.2.5 Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
Menilik arti dari SKAL, dapat penulis simpulkan oriantasinya adalah siswa bisa mengenal lingkungannya. Termasuk didalamnya adalah budaya dan keanekaragaman masyarakat di suatu lingkungan. Oleh karena itulah pemilihan objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan tepat mengingat Yogyakarta adalah kota budaya dan kota pelajar.
Namun begitu masih terdapat kelemahan-kelemahan yang cukup mendasar. Diantara kelemahan itu ialah fasilitas di beberapa objek studi masih kurang mendukung. Koordinasi antara panitia dan peserta masih kurang sehingga sering terjadi kemoloran jadwal. Dan masalah waktu yang dirasa kurang oleh beberapa peserta. Karena beberapa hal itulah untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010 perlu ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari objek-objek yang dikunjungi pada SKAL tahun 2009 ini mempunyai banyak sejarah yang sangat bagus sekali dan juga sangat menarik untuk dipelajari. Dan objek-objek yang dipilih sudah tepat karena didalamnya terdapat ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita sebagai pelajar-pelajar Indonesia sekaligus untuk mengenalkan alam di Indonesia sendiri yang luas wilayahnya dan juga kaya akan kebudayaan kepada masyarakat. Seperti Candi Borobudur mempunyai sejarah yang kuat pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia waktu lampau dan pada masa kini berperan sebagai penarik wisatawan asing untuk dating kae Indonesia. Dan Universitas Gajah Mada di Yogyakarta yang menjadi cikal-bakal pendidikan dan universitas di Indonesia dan juga sebagai pencetak generasi penerus bangsa yang berilmu pada saat ini. Serta Malioboro yang terkenal dengan kerajinan khas Jogja yang dijajakkan sepanjang jalan malioboro. Sekaligus Pantai Parang Tritis yang terkenal dengan keindahan pemandangan pantainya. Dengan begitu kita tidak akan lupa bahwa di bumi Indonesia terdapat banyak budaya dan tempat-tempat bersejarah. Objek-objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009 kebanyakan tempat bersejarah yang terkenal di daerah Bali, Yogyakarta, dan Kediri. Dan di Yogyakarta sendiri terdapat 5 tempat tujuan SKAL yaitu Pantai Parang Tritis, Universitas Gajah Mada (UGM), Malioboro, serta Candi Borobudur. Dan kelima objek tersebut dapat mewakli keanekaragaman alam di Indonesia yang tak terhitung jumlahnya.
3.2 Saran-saran
3.2.1 Diharapkan pada program SKAL 2010, objek studi tidak hanya di Jateng dan Bali. Kalau bisa di luar objek studi tsb.
3.2.2 Diharapkan pada kegiatan SKAL 2010 pada saat di objek studi siswa dari pihak guru diadakan observasi tentang wilayah tersebut agar siswa tidak kebinggungan.
contoh karya tulis
LAPORAN KEGIATAN
STUDI KENAL ALAM dan LINGKUNGAN (SKAL) YOGYAKARTA 2009
Oleh :
1. Ahmad Syamsu R. (XI IPA 3 / 03)
2. Elvin Haris A. (XI IPA 3 / 08)
3. Muh. Fuad Hasan (XI IPA 3 / 24)
4. Fadrik Aziz F. (XI IPS I / 15)
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
Jalan Letjend Suprapto nomor 58 Kediri telepon (0354) 687876
Tahun 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) Tahun 2009 ini disusun dalam rangka persyaratan mengikuti ujian Semester II. Karya tulis ini disahkan di Kediri, April 2009.
Menyetujui,
Pembimbing
Moh. Marzuqi, S. Pd
Mengetahui,
Kepala MAN Kota Kediri 3
Drs. H. ABU AMAN
NIP 150 110 401
MOTTO
- Ilmu tidaklah datang melalui satu arah, tetapi datangnya dari arah manapun yang disukainya.
- Sebaik-baik anak adalah anak yang mendo’akan kedua orang diwaktu mereka masih hidup dan sesudah meninggal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt., karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini. Adapun laporan kegiatan yang kami susun ini berjudul “Laporan Kegiatan SKAL Yogyakarta tahun 2009”.
Berdasarkan judul di atas, kami berusaha menyajikan sebuah laporan kegiatan mengenai obyek kunjungan SKAL Jogjakarta MAN Kota Kediri 3. Adapun laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas SKAL Yogyakarta 2008/2009.
Untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta inayah-Nya.
2. Bapak Drs. Abu Aman, selaku kepala MAN Kota Kediri 3.
3. Bapak Marzuqi, selaku wali kelas XI IPA 3 .
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan kegiatan ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi kesempurnaan laporan kegiatan ini, namun kami sebagai manusia biasa tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan kami ini. Akhir kata, semoga laporan kegiatan kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kediri, 13 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Motto iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Kajian 1
1.4 Manfaat Kajian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi dalam SKAL 2009
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Implikasi / Saran - Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SKAL singkatan dari Studi Kenal Alam dan Lingkungan yang ditujukan agar siswa dapat melakukan pengamatan dari dekat dan mengetahui informasi tentang objek-objek wisata dan pendidikan yang dikunjungi. Hal ini juga dilakukan oleh siswa MAN Kota Kediri 3, khususnya anak-anak kelas XI yang dilakukan sesuai program kerja OSIS.
Untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan berbagai warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai peninggalan budaya. Serta dapat melakukan pelaporan hasil kunjungan sebagai bentuk cinta tanah air dengan berbagai budaya bangsanya. Selain itu, kami dapat melihat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kegiatan SKAL 2009 ini, kami melakukan kunjungan wisata ke berbagai tempat di Jogjakarta, yaitu, Pantai Parang Tritis, UGM (Universitas Gajah Mada), Candi Borobudur, Bakpia Pathok, dan Malioboro.Untuk itulah karya tulis ini dibuat sebagai bentuk pemantapan dan pemahaman akan budaya bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.2 Bagaimana gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.3 Bagaimana prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010?
1.3 Tujuan Kajian
1.3.1 Mengetahui objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.2 mengetahui gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.3 Mengetahui prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
1.3 Manfaat Kajian
1.4.1 Menambah informasi tentang objek-objek yang ada di Jogjakarta bagi penulis dan para pembaca.
1.4.2 Mempelajari kembali objek-objek tujuan SKAL yang telah dikunjungi penulis.
1.4.3 Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009
Dalam SKAL 2009 ini pihak sekolah merencanakan berapa objek studi. Yang mana objek-objek tersebut terbagi dalam tiga tujuan SKAL. Perinciannya adalah sebagai berikut :
a) Pulau Bali
Objek yang dikunjungi di Pulau Bali antara lain : Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bajra Sandi, Monumen GWK, Pure Ulu Watu, Museum Bali, JOGER, pasar Sukowati, dan Pure Tanah Lot.
b) Daerah Istimewa Yigyakarta
Objek yang dikunjungi antara lain : Pantai Parang Tritis, UGM, Candi Borobudur, Sentra Bakpia Pathok dan Malioboro.
c) Kediri
Objek yang dikunjungi antara lain : Makam Bung Karno,
Untuk penulisan karya tulis ini, penulis memfokuskan pada objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikunjungi oleh penulis. Untuk penjelasan gambaran umum objek-objek yang dikunjungi akan diperinci dalam subbab-subbab berikut.
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.2.1 Parang Tritis
Parang Tritis terletak sekitar 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Di samping itu, di kawasan ini cukup banyak tersedia fasilitas penginapan dan rumah makan, kolam renang, pemandian, dan bumi perkemahan. Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena ombaknya yang tidak bersahabat, pengunjung masih bias menikmati waktu santai sambil menunggang kuda menyusuri pantai ataupun menumpang bendi.
Di pingir pantai juga terdapat banyak warung kecil yang menyajikan kelapa muda segar (harganya sekitar Rp 1500 per buah). Setelah puas menimati debur ombak dan desir angina di pantai Parang Tritis, pengunjung dapat meneruskan wisata ke beberapa objek wisata supranatural maupun lmiah yang ada di kawasan ini.
Legenda setempat mengatakan bahwa pantai Parang Tritis merupakan tempat berdirinya istana Kanjeng Ratu Kidul ang menguasai alam gaib Laut Selatan. Trlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, pantai Parang Tritis tetap merupakan tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, apalagi di kompleks tersebut terdapat banyak objek wisata menarik, antara lain, Parangwedang, Pantai Parangkusumo, Dataran tinggi Gambirowati, Goa Langse, dan makam Syeh Belu-Belu.
2.2.2 Universitas Gajah Mada
Universitas Gajah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, Universitas Gajah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas Pembina di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gajah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gajah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Jogjakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gajah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau prodi (program studi). Kegiatan Universitas Gajah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
· Sejarah UGM
Gedung SMT Kotabaru, 24 Januari1946, kelihatan dipenuhi pengunjung. Mereka adalah orang-oranng yang berkomitmen tinggi terhadap peningkatan martabat mansia Indonesia. Di antara mereka terlihat Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Pof. Dr. Prijono, Mr. Soenarjo, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran, dan Dr. Soeharto. Mereka bermaksud mendirikan Balai Perguruan Tinggi Swasta di Jogjakarta. Dalam pertemuan itu, Mr. Soenarjo menegaskan bahwa di Jakarta, NICA sudah mendirikan universitas. Bangsa Indonesia tidak boleh gagal mendirikan universitas. “Lebih-lebih sekarang, pada waktu, pembangunan, waktu kita butuhkan bermacam-macam ilmu pengetahuan,” tambah Mr. Soenarjo.
Pertemuan diatas di ikuti oleh beberap pertemuan berikutnya, salah satunya adalah pertemuan di gedung KNI Malioboro, tanggal 3 Maret 1946. Dalam pertemuan ini, di umumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, yang terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.
Dengan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, maka pada tahun 1946 terdapat dua perguruan tinggi di Jogjakarta, yakni Sekolah Tinggi Teknik yang berdiri tanggal 17 Pebruari 1946. Sekolah Tinggi Teknik ini merupakan usaha penghidupan kembali Sekolah Tinggi Teknik Bandung, yang terpaksa ditutup karena perang antara Indonesia dan tentara sekutu, di antara para pemimpinnya, Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Itulah sebabnya, mahasiswa fakultas teknik Bandung dapat melanjutkan pendidikannya dan menempuh ujian insinyur di Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta.
Setelah penyerbuan Belanda ke Jogjakarta, 19 Desember 1948, kedua perguruan tinggi di atas terpaksa ditutup. Para dosen dan mahasiswanya memilih berjuang menentang Belanda daripada melanjutkan proses belajar-mengajar. Tetapi, peralatan kuliah masih dipelihara dengan baik oleh para mahasiswanya.
Pada saat berdirinya, menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1949, UGM mempunyai enam fakultas, yaitu :
· Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti)
· Fakultas Kedokteran (di dalamnya term,asuk bagian Farmasi, Kedokteran Gigi, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan Ilmu Hayat)
· Fakultas Pertanian (di dalamnya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan)
· Fakultas Kedokteran Hewan
· Fakultas Hukum (di dalamnya ada Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Tatanegara, Ekonomi, dan Sosiologi)
· Fakultas Sastra dan Filsafat (di dalamnya ada Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra)
Pada saat peresmian berdirinya UGM, Prof. Dr. M. Sardi ditetapkan sebagai presiden UGM. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Mengenai yang terakhir ini, kepengurusannya terdiri dari Ketua Kehormatan adalah Sultan Hamengku Buwono IX, sedangkan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, wakil ketua dan anggota. Ini menimbulkan pendapat bahwa ketika UGM lahir, ia memang telah siap untuk meneruskan perjuangan, yaitu meningkatkan martabat manusia Indonesia.
· Visi dan Misi UGM
Visi
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.
Misi
Misi Umum : Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset.
Misi Khusus : Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berkelas dunia, beridentitas kerakyatan serta membangun sosio-budaya Indonesia. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik (Good University Governance).
2.2.3 Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Jogjakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
· Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (budhara) di mana di lereng-lerengnya terdapat teras-teras. Selain itu, terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan, kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah, nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain, yaitu bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara, dan beduhur artinya “tinggi”, atau dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi, maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar tahun 824 M. bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu hampir setengah abad.
· Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu, tersebar di semua tingkat-tingkatnya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau “nafsu rendah”. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Khammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan ini disisihkan, sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya, oleh para peneliti dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni alam atas dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini, patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas balustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh, dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa berlubang-lubang yang ditutup, seperti dalam kurungan. Dari luar, patung-patung itu masih tampak samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit, yang dibatasi dinding-dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan system interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
2.2.4 Bakpia Pathok
Makanan bakpia bagi masyarakat Jogjakarta memang sudah tidak asing lagi. Makanan khas ini memang lezat dan cocok untuk oleh-oleh dari Jogjakarta. Makanan ini banyak terdapat di kawasan Pathok, yang berjarak satu kilometer dari Malioboro.
Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari jalan Pathok nomor 75 yang hingga kini tetap bertahan dan bernama Bakpia Pathok 75. Seiring waktu, bermunculab Bakpia Pathok 25, 21, 555, dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya kita harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-rumah bakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat, keju, bahkan durian.
Bagi para wisatawan, bakpia ini selalu menjadi oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sebab, selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Untuk satu kotak rata-ratanya harganya Rp 10.000 s.d. Rp 15.000. Bahan baku bakpia ini antara lain, kacang hijau, terigu, gula pasir, minyak Delvico, dan sedikit garam setelah dimasak. Terigu sebagai kulit terluar dan kacang hijau sebagai isinya.
2.2.5 Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
Menilik arti dari SKAL, dapat penulis simpulkan oriantasinya adalah siswa bisa mengenal lingkungannya. Termasuk didalamnya adalah budaya dan keanekaragaman masyarakat di suatu lingkungan. Oleh karena itulah pemilihan objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan tepat mengingat Yogyakarta adalah kota budaya dan kota pelajar.
Namun begitu masih terdapat kelemahan-kelemahan yang cukup mendasar. Diantara kelemahan itu ialah fasilitas di beberapa objek studi masih kurang mendukung. Koordinasi antara panitia dan peserta masih kurang sehingga sering terjadi kemoloran jadwal. Dan masalah waktu yang dirasa kurang oleh beberapa peserta. Karena beberapa hal itulah untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010 perlu ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari objek-objek yang dikunjungi pada SKAL tahun 2009 ini mempunyai banyak sejarah yang sangat bagus sekali dan juga sangat menarik untuk dipelajari. Dan objek-objek yang dipilih sudah tepat karena didalamnya terdapat ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita sebagai pelajar-pelajar Indonesia sekaligus untuk mengenalkan alam di Indonesia sendiri yang luas wilayahnya dan juga kaya akan kebudayaan kepada masyarakat. Seperti Candi Borobudur mempunyai sejarah yang kuat pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia waktu lampau dan pada masa kini berperan sebagai penarik wisatawan asing untuk dating kae Indonesia. Dan Universitas Gajah Mada di Yogyakarta yang menjadi cikal-bakal pendidikan dan universitas di Indonesia dan juga sebagai pencetak generasi penerus bangsa yang berilmu pada saat ini. Serta Malioboro yang terkenal dengan kerajinan khas Jogja yang dijajakkan sepanjang jalan malioboro. Sekaligus Pantai Parang Tritis yang terkenal dengan keindahan pemandangan pantainya. Dengan begitu kita tidak akan lupa bahwa di bumi Indonesia terdapat banyak budaya dan tempat-tempat bersejarah. Objek-objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009 kebanyakan tempat bersejarah yang terkenal di daerah Bali, Yogyakarta, dan Kediri. Dan di Yogyakarta sendiri terdapat 5 tempat tujuan SKAL yaitu Pantai Parang Tritis, Universitas Gajah Mada (UGM), Malioboro, serta Candi Borobudur. Dan kelima objek tersebut dapat mewakli keanekaragaman alam di Indonesia yang tak terhitung jumlahnya.
3.2 Saran-saran
3.2.1 Diharapkan pada program SKAL 2010, objek studi tidak hanya di Jateng dan Bali. Kalau bisa di luar objek studi tsb.
3.2.2 Diharapkan pada kegiatan SKAL 2010 pada saat di objek studi siswa dari pihak guru diadakan observasi tentang wilayah tersebut agar siswa tidak kebinggungan.
LAPORAN KEGIATAN
STUDI KENAL ALAM dan LINGKUNGAN (SKAL) YOGYAKARTA 2009
Oleh :
1. Ahmad Syamsu R. (XI IPA 3 / 03)
2. Elvin Haris A. (XI IPA 3 / 08)
3. Muh. Fuad Hasan (XI IPA 3 / 24)
4. Fadrik Aziz F. (XI IPS I / 15)
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA KEDIRI 3
Jalan Letjend Suprapto nomor 58 Kediri telepon (0354) 687876
Tahun 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) Tahun 2009 ini disusun dalam rangka persyaratan mengikuti ujian Semester II. Karya tulis ini disahkan di Kediri, April 2009.
Menyetujui,
Pembimbing
Moh. Marzuqi, S. Pd
Mengetahui,
Kepala MAN Kota Kediri 3
Drs. H. ABU AMAN
NIP 150 110 401
MOTTO
- Ilmu tidaklah datang melalui satu arah, tetapi datangnya dari arah manapun yang disukainya.
- Sebaik-baik anak adalah anak yang mendo’akan kedua orang diwaktu mereka masih hidup dan sesudah meninggal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah swt., karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini. Adapun laporan kegiatan yang kami susun ini berjudul “Laporan Kegiatan SKAL Yogyakarta tahun 2009”.
Berdasarkan judul di atas, kami berusaha menyajikan sebuah laporan kegiatan mengenai obyek kunjungan SKAL Jogjakarta MAN Kota Kediri 3. Adapun laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas SKAL Yogyakarta 2008/2009.
Untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta inayah-Nya.
2. Bapak Drs. Abu Aman, selaku kepala MAN Kota Kediri 3.
3. Bapak Marzuqi, selaku wali kelas XI IPA 3 .
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan kegiatan ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi kesempurnaan laporan kegiatan ini, namun kami sebagai manusia biasa tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan kami ini. Akhir kata, semoga laporan kegiatan kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kediri, 13 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Motto iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Kajian 1
1.4 Manfaat Kajian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi dalam SKAL 2009
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Implikasi / Saran - Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SKAL singkatan dari Studi Kenal Alam dan Lingkungan yang ditujukan agar siswa dapat melakukan pengamatan dari dekat dan mengetahui informasi tentang objek-objek wisata dan pendidikan yang dikunjungi. Hal ini juga dilakukan oleh siswa MAN Kota Kediri 3, khususnya anak-anak kelas XI yang dilakukan sesuai program kerja OSIS.
Untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan berbagai warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai peninggalan budaya. Serta dapat melakukan pelaporan hasil kunjungan sebagai bentuk cinta tanah air dengan berbagai budaya bangsanya. Selain itu, kami dapat melihat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kegiatan SKAL 2009 ini, kami melakukan kunjungan wisata ke berbagai tempat di Jogjakarta, yaitu, Pantai Parang Tritis, UGM (Universitas Gajah Mada), Candi Borobudur, Bakpia Pathok, dan Malioboro.Untuk itulah karya tulis ini dibuat sebagai bentuk pemantapan dan pemahaman akan budaya bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.2 Bagaimana gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL?
1.2.3 Bagaimana prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010?
1.3 Tujuan Kajian
1.3.1 Mengetahui objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.2 mengetahui gambaran umum objek studi di Yogyakarta yang dijadikan objek SKAL.
1.3.3 Mengetahui prospek objek studi tersebut untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
1.3 Manfaat Kajian
1.4.1 Menambah informasi tentang objek-objek yang ada di Jogjakarta bagi penulis dan para pembaca.
1.4.2 Mempelajari kembali objek-objek tujuan SKAL yang telah dikunjungi penulis.
1.4.3 Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009
Dalam SKAL 2009 ini pihak sekolah merencanakan berapa objek studi. Yang mana objek-objek tersebut terbagi dalam tiga tujuan SKAL. Perinciannya adalah sebagai berikut :
a) Pulau Bali
Objek yang dikunjungi di Pulau Bali antara lain : Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bajra Sandi, Monumen GWK, Pure Ulu Watu, Museum Bali, JOGER, pasar Sukowati, dan Pure Tanah Lot.
b) Daerah Istimewa Yigyakarta
Objek yang dikunjungi antara lain : Pantai Parang Tritis, UGM, Candi Borobudur, Sentra Bakpia Pathok dan Malioboro.
c) Kediri
Objek yang dikunjungi antara lain : Makam Bung Karno,
Untuk penulisan karya tulis ini, penulis memfokuskan pada objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikunjungi oleh penulis. Untuk penjelasan gambaran umum objek-objek yang dikunjungi akan diperinci dalam subbab-subbab berikut.
2.2 Gambaran Umum Objek Studi di Daerah Istimewa Yogyakarta
2.2.1 Parang Tritis
Parang Tritis terletak sekitar 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Lokasinya mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Di samping itu, di kawasan ini cukup banyak tersedia fasilitas penginapan dan rumah makan, kolam renang, pemandian, dan bumi perkemahan. Meskipun pengunjung tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena ombaknya yang tidak bersahabat, pengunjung masih bias menikmati waktu santai sambil menunggang kuda menyusuri pantai ataupun menumpang bendi.
Di pingir pantai juga terdapat banyak warung kecil yang menyajikan kelapa muda segar (harganya sekitar Rp 1500 per buah). Setelah puas menimati debur ombak dan desir angina di pantai Parang Tritis, pengunjung dapat meneruskan wisata ke beberapa objek wisata supranatural maupun lmiah yang ada di kawasan ini.
Legenda setempat mengatakan bahwa pantai Parang Tritis merupakan tempat berdirinya istana Kanjeng Ratu Kidul ang menguasai alam gaib Laut Selatan. Trlepas dari benar tidaknya legenda tersebut, pantai Parang Tritis tetap merupakan tempat wisata yang layak untuk dikunjungi, apalagi di kompleks tersebut terdapat banyak objek wisata menarik, antara lain, Parangwedang, Pantai Parangkusumo, Dataran tinggi Gambirowati, Goa Langse, dan makam Syeh Belu-Belu.
2.2.2 Universitas Gajah Mada
Universitas Gajah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, Universitas Gajah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas Pembina di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gajah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gajah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Jogjakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gajah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau prodi (program studi). Kegiatan Universitas Gajah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
· Sejarah UGM
Gedung SMT Kotabaru, 24 Januari1946, kelihatan dipenuhi pengunjung. Mereka adalah orang-oranng yang berkomitmen tinggi terhadap peningkatan martabat mansia Indonesia. Di antara mereka terlihat Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Pof. Dr. Prijono, Mr. Soenarjo, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran, dan Dr. Soeharto. Mereka bermaksud mendirikan Balai Perguruan Tinggi Swasta di Jogjakarta. Dalam pertemuan itu, Mr. Soenarjo menegaskan bahwa di Jakarta, NICA sudah mendirikan universitas. Bangsa Indonesia tidak boleh gagal mendirikan universitas. “Lebih-lebih sekarang, pada waktu, pembangunan, waktu kita butuhkan bermacam-macam ilmu pengetahuan,” tambah Mr. Soenarjo.
Pertemuan diatas di ikuti oleh beberap pertemuan berikutnya, salah satunya adalah pertemuan di gedung KNI Malioboro, tanggal 3 Maret 1946. Dalam pertemuan ini, di umumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, yang terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.
Dengan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, maka pada tahun 1946 terdapat dua perguruan tinggi di Jogjakarta, yakni Sekolah Tinggi Teknik yang berdiri tanggal 17 Pebruari 1946. Sekolah Tinggi Teknik ini merupakan usaha penghidupan kembali Sekolah Tinggi Teknik Bandung, yang terpaksa ditutup karena perang antara Indonesia dan tentara sekutu, di antara para pemimpinnya, Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Itulah sebabnya, mahasiswa fakultas teknik Bandung dapat melanjutkan pendidikannya dan menempuh ujian insinyur di Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta.
Setelah penyerbuan Belanda ke Jogjakarta, 19 Desember 1948, kedua perguruan tinggi di atas terpaksa ditutup. Para dosen dan mahasiswanya memilih berjuang menentang Belanda daripada melanjutkan proses belajar-mengajar. Tetapi, peralatan kuliah masih dipelihara dengan baik oleh para mahasiswanya.
Pada saat berdirinya, menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1949, UGM mempunyai enam fakultas, yaitu :
· Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti)
· Fakultas Kedokteran (di dalamnya term,asuk bagian Farmasi, Kedokteran Gigi, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan Ilmu Hayat)
· Fakultas Pertanian (di dalamnya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan)
· Fakultas Kedokteran Hewan
· Fakultas Hukum (di dalamnya ada Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Tatanegara, Ekonomi, dan Sosiologi)
· Fakultas Sastra dan Filsafat (di dalamnya ada Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra)
Pada saat peresmian berdirinya UGM, Prof. Dr. M. Sardi ditetapkan sebagai presiden UGM. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Mengenai yang terakhir ini, kepengurusannya terdiri dari Ketua Kehormatan adalah Sultan Hamengku Buwono IX, sedangkan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, wakil ketua dan anggota. Ini menimbulkan pendapat bahwa ketika UGM lahir, ia memang telah siap untuk meneruskan perjuangan, yaitu meningkatkan martabat manusia Indonesia.
· Visi dan Misi UGM
Visi
Menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.
Misi
Misi Umum : Melaksanakan pembelajaran dan pengabdian berbasis riset.
Misi Khusus : Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berkelas dunia, beridentitas kerakyatan serta membangun sosio-budaya Indonesia. Menuntaskan transisi UGM menjadi universitas yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang baik (Good University Governance).
2.2.3 Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Jogjakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
· Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya “gunung” (budhara) di mana di lereng-lerengnya terdapat teras-teras. Selain itu, terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan, kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah, nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain, yaitu bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara, dan beduhur artinya “tinggi”, atau dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi, maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar tahun 824 M. bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu hampir setengah abad.
· Struktur Borobudur
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu, tersebar di semua tingkat-tingkatnya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau “nafsu rendah”. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Khammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan ini disisihkan, sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.
Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya, oleh para peneliti dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni alam atas dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini, patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas balustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh, dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa berlubang-lubang yang ditutup, seperti dalam kurungan. Dari luar, patung-patung itu masih tampak samar.
Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga berasal dari stupa terbesar ini kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama unfinished Buddha.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit, yang dibatasi dinding-dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan system interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
2.2.4 Bakpia Pathok
Makanan bakpia bagi masyarakat Jogjakarta memang sudah tidak asing lagi. Makanan khas ini memang lezat dan cocok untuk oleh-oleh dari Jogjakarta. Makanan ini banyak terdapat di kawasan Pathok, yang berjarak satu kilometer dari Malioboro.
Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari jalan Pathok nomor 75 yang hingga kini tetap bertahan dan bernama Bakpia Pathok 75. Seiring waktu, bermunculab Bakpia Pathok 25, 21, 555, dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya kita harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-rumah bakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat, keju, bahkan durian.
Bagi para wisatawan, bakpia ini selalu menjadi oleh-oleh yang tidak terlupakan. Sebab, selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Untuk satu kotak rata-ratanya harganya Rp 10.000 s.d. Rp 15.000. Bahan baku bakpia ini antara lain, kacang hijau, terigu, gula pasir, minyak Delvico, dan sedikit garam setelah dimasak. Terigu sebagai kulit terluar dan kacang hijau sebagai isinya.
2.2.5 Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
2.3 Prospek Objek Studi Tahun 2010
Menilik arti dari SKAL, dapat penulis simpulkan oriantasinya adalah siswa bisa mengenal lingkungannya. Termasuk didalamnya adalah budaya dan keanekaragaman masyarakat di suatu lingkungan. Oleh karena itulah pemilihan objek studi di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan tepat mengingat Yogyakarta adalah kota budaya dan kota pelajar.
Namun begitu masih terdapat kelemahan-kelemahan yang cukup mendasar. Diantara kelemahan itu ialah fasilitas di beberapa objek studi masih kurang mendukung. Koordinasi antara panitia dan peserta masih kurang sehingga sering terjadi kemoloran jadwal. Dan masalah waktu yang dirasa kurang oleh beberapa peserta. Karena beberapa hal itulah untuk pelaksanaan SKAL tahun 2010 perlu ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari objek-objek yang dikunjungi pada SKAL tahun 2009 ini mempunyai banyak sejarah yang sangat bagus sekali dan juga sangat menarik untuk dipelajari. Dan objek-objek yang dipilih sudah tepat karena didalamnya terdapat ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita sebagai pelajar-pelajar Indonesia sekaligus untuk mengenalkan alam di Indonesia sendiri yang luas wilayahnya dan juga kaya akan kebudayaan kepada masyarakat. Seperti Candi Borobudur mempunyai sejarah yang kuat pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia waktu lampau dan pada masa kini berperan sebagai penarik wisatawan asing untuk dating kae Indonesia. Dan Universitas Gajah Mada di Yogyakarta yang menjadi cikal-bakal pendidikan dan universitas di Indonesia dan juga sebagai pencetak generasi penerus bangsa yang berilmu pada saat ini. Serta Malioboro yang terkenal dengan kerajinan khas Jogja yang dijajakkan sepanjang jalan malioboro. Sekaligus Pantai Parang Tritis yang terkenal dengan keindahan pemandangan pantainya. Dengan begitu kita tidak akan lupa bahwa di bumi Indonesia terdapat banyak budaya dan tempat-tempat bersejarah. Objek-objek Studi Yang Dikunjungi Dalam SKAL 2009 kebanyakan tempat bersejarah yang terkenal di daerah Bali, Yogyakarta, dan Kediri. Dan di Yogyakarta sendiri terdapat 5 tempat tujuan SKAL yaitu Pantai Parang Tritis, Universitas Gajah Mada (UGM), Malioboro, serta Candi Borobudur. Dan kelima objek tersebut dapat mewakli keanekaragaman alam di Indonesia yang tak terhitung jumlahnya.
3.2 Saran-saran
3.2.1 Diharapkan pada program SKAL 2010, objek studi tidak hanya di Jateng dan Bali. Kalau bisa di luar objek studi tsb.
3.2.2 Diharapkan pada kegiatan SKAL 2010 pada saat di objek studi siswa dari pihak guru diadakan observasi tentang wilayah tersebut agar siswa tidak kebinggungan.
Langganan:
Postingan (Atom)